08 Mei 2010

Beberapa Mukjizat Nabi Muhammad S.A.W

Mukjizat Muhammad adalah kemampuan luar biasa yang dimiliki nabi Muhammad untuk membuktikan kenabiannya. Dalam Islam, mukjizat terbesar Muhammad adalah Al-Qur’an. Selain itu, Muhammad juga diyakini pernah membelah bulan pada masa penyebaran Islam di Mekkah dan melakukan Isra dan Mi’raj tidak sampai satu hari. Kemampuan lain yang dimiliki Muhammad adalah kecerdasannya mengenai ilmu ketuhanan. Hal ini tidak sebanding dengan dirinya yang ummi atau buta huruf. Walau begitu, umat Islam meyakini bahwa setiap hal dalam kehidupan Muhammad adalah mukjizat. Hal itu terbukti dari banyaknya kumpulan hadits yang diceritakan para sahabat mengenai berbagai mukjizat Muhammad. Berikut ini adalah mukjizat-mukjizat yang dimiliki nabi Muhammad :


Masa Kecil Muhammad S.A.W.

1. Aminah binti Wahab, ibu Muhammad pada saat mengandung Muhammad tidak pernah merasa lelah seperti wanita pada umumnya.
2. Saat melahirkan Muhammad, Aminah binti Wahab tidak merasa sakit seperti wanita sewajarnya.
3. Muhammad dilahirkan dalam keadaan sudah berkhitan.
4. Pada usia 5 bulan ia sudah pandai berjalan, usia 9 bulan ia sudah mampu berbicara dan pada usia 2 tahun ia sudah bisa dilepas bersama anak-anak Halimah yang lain untuk menggembala kambing.
5. Halimah binti Abi-Dhua’ib, ibu susuan Muhammad dapat menyusui kembali setelah sebelumnya ia dinyatakan telah kering susunya. Halimah dan suaminya pada awalnya menolak Muhammad karena yatim. Namun, karena alasan ia tidak ingin dicemooh Bani Sa’d, ia menerima Muhammad. Selama dengan Halimah, Muhammad hidup nomaden bersama Bani Sa’d di gurun Arab selama empat tahun.
6. Abdul Muthalib, kakek Muhammad menuturkan bahwa berhala yang ada di Ka’bah tiba-tiba terjatuh dalam keadaan bersujud saat kelahiran Muhammad. Ia juga menuturkan bahwa ia mendengar dinding Ka’bah berbicara, “Nabi yang dipilih telah lahir, yang akan menghancurkan orang-orang kafir, dan membersihkan dariku dari beberapa patung berhala ini, kemudian memerintahkan untuknya kepada Zat Yang Merajai Seluruh Alam Ini.”
7. Dikisahkan saat Muhammad berusia empat tahun, ia pernah dibedah perutnya oleh dua orang berbaju putih yang terakhir diketahui sebagai malaikat. Peristiwa itu terjadi di ketika Muhammad sedang bermain dengan anak-anak Bani Sa’d dari suku Badui. Setelah kejadian itu, Muhammad dikembalikan oleh Halimah kepada Aminah. Sirah Nabawiyyah, memberikan gambaran detai bahwa kedua orang itu, “membelah dadanya, mengambil jantungnya, dan membukanya untuk mengelurkan darah kotor darinya. Lalu mereka mencuci jantung dan dadanya dengan salju.” Peristiwa seperti itu juga terulang 50 tahun kemudian saat Muhammad diisra’kan ke Yerusalem lalu ke Sidratul Muntaha dari Mekkah.
8. Dikisahkan pula pada masa kecil Muhammad, ia telah dibimbing oleh Allah. Hal itu mulai tampak setelah ibu dan kakeknya meninggal. Dikisahkan bahwa Muhammad pernah diajak untuk menghadiri pesta dalam tradisi Jahiliyah, namun dalam perjalanan ke pesta ia merasa lelah dan tidur di jalan sehingga ia tidak mengikuti pesta tersebut.
9. Pendeta Bahira menuturkan bahwa ia melihat tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad. Muhammad saat itu berusia 12 tahun sedang beristirahat di wilayah Bushra dari perjalannya untuk berdagang bersama Abu Thalib ke Syiria. Pendeta Bahira menceritakan bahwa kedatangan Muhammad saat itu diiringi dengan gumpalan awan yang menutupinya dari cahaya matahari. Ia juga sempat berdialog dengan Muhammad dan menyaksikan adanya sebuah “stempel kenabian” (tanda kenabian) di kulit punggungnya.

Mukjizat lain adalah Muhammad pernah memperpendek perjalanan. Kisah ini terjadi saat pulang dari Syiria. Muhammad diperintahkan Maisarah membawakan suratnya kepada Khadijah saat perjalanan masih 7 hari dari Mekkah. Namun, Muhammad sudah sampai di rumah Khadijah tidak sampai satu hari. Dalam kitab as-Sab’iyyatun fi Mawadhil Bariyyat, Allah memerintahkan pada malaikat Jibril, Mikail, dan mendung untuk membantu Muhammad. Jibril diperintahkan untuk melipat tanah yang dilalui unta Muhammad dan menjaga sisi kanannya sedangkan Mikail diperintahkan menjaga di sisi kirinya dan mendung diperintahkan menaungi Muhammad.

Karisma Muhammad S.A.W.
1. Tatapan mata yang menggetarkan Ghaurats bin Harits, yaitu seorang musuh yang sedang menghunus pedang kearah leher Muhammad.
Menjadikan tangan Abu Jahal kaku.
2. Jin yang bernama Muhayr bin Habbar membantu dakwah Muhammad, kemudian jin itu diganti namanya menjadi Abdullah bin Abhar.

Menghilang Dan Menidurkan Musuh
1. Menghilang saat akan dibunuh oleh utusan Amr bin at-Thufail dan Ibad bin Qays utusan dari Bani Amr pada tahun 9 Hijriah atau Tahun Utusan.
2. Menghilang saat akan dilempari batu oleh Ummu Jamil, bibi Muhammad ketika ia duduk di sekitar Ka’bah dengan Abu Bakar.
3. Menghilang saat akan dibunuh Abu Jahal dimana saat itu ia sedang shalat.
Menidurkan 10 pemuda Mekkah yang berencana membunuhnya dengan taburan pasir.

Binatang, Tumbuhan, Alam Dan Benda Mati.
1. Seekor srigala berbicara kepada Muhammad.
2. Berbicara dengan unta yang lari dari pemiliknya yang menyebabkan masyarakatnya meninggalkan shalat Isya’.
3. Berbicara dengan unta pembawa hadiah raja Habib bin Malik untuk membuktikan bahwa hadiah tersebut bukan untuk Abu Jahal melainkan untuk Muhammad.
4. Mengusap kantung susu seekor kambing untuk mengeluarkan susunya yang telah habis.
Dua Sahabat Nabi saw dibimbing oleh cahaya.
5. Mimbar menangis setelah mendengar bacaan ayat-ayat Allah.
6. Pohon kurma dapat berbuah dengan seketika.
7. Batang pohon kurma meratap kepada Muhammad.
8. Pohon menjadi saksi dan dibuat berbicara kepada Muhammad.
9. Berhala-berhala runtuh dengan hanya ditunjuk oleh Muhammad.
10. Mendatangkan hujan dan meredakan banjir saat musim kemarau tahun 6 Hijriah di Madinah yang saat itu mengalami kekeringan.
11. Berbicara dengan gunung untuk mengelurkan air bagi Uqa’il bin Abi Thalib yang kehausan.
12. Berbicara dengan gilingan tepung Fatimah yang takut dijadikan batu-batu neraka.
13. Merubah emas hadiah raja Habib bin Malik menjadi pasir di gunung Abi Qubaisy.
Memerintahkan gilingan tepung untuk berputar dengan sendirinya.
14. Tubuh Muhammad memancarkan petir ketika hendak di bunuh oleh Syaibah bin ‘Utsman pda Perang Hunain.

Makanan Dan Minuman.
1. Makanan yang di makan oleh Muhammad mengagungkan Nama Allah.
2. Makanan sedikit yang bisa dimakan sebanyak 800 orang pada Perang Khandaq.
3. Roti sedikit cukup untuk orang banyak.
4. Sepotong hati kambing cukup untuk 130 orang.
5. Makanan yang dimakan tidak berkurang justru bertambah tiga kali lipat.
6. Menjadikan beras merah sebanyak setengah kwintal yang diberikan kepada orang Badui 7. Arab tetap utuh tidak berkurang selama berhari-hari.
8. Menjadikan minyak samin Ummu Malik tetap utuh tidak berkurang walau telah diberikan kepada Muhammad.
9. Air memancar dari sela-sela jari. Kemudian air itu untuk berwudhu 300 orang sahabat hanya dengan semangkuk air.
10. Susu dan kencing unta bisa menyembuhkan penyakit atas ijin Allah.

Mendoakan Dan Menyembuhkan.
1. Menyembuhkan betis Ibnu Al-Hakam yang terputus pada Perang Badar, kemudian Muhammad meniupnya, lalu sembuh seketika tanpa meresakan sakit sedikit pun.
2. Mata Qatadah terluka pada Perang Uhud, sehingga jatuh dari kelopaknya, kemudian oleh Muhammad mata tersebut dimasukkan kembali dan menjadi lebih indah dari sebelumnya.
3. Mendo’akan untuk menumbuhkan gigi salah seorang sahabatnya bernama Sabiqah yang rontok sewaktu perang.
4. Mendo’akan Anas bin Malik dengan banyak harta dan anak.
5. Menyembuhkan daya ingat Abu Hurayrah yang pelupa.
6. Menyembuhkan penyakit mata Ali bin Abi Thalib saat pemilihan pembawa bendera pemimpin dalam perang Khaibar.
7. Menyembuhkan luka gigitan ular yang diderita Abu Bakar dengan ludahnya saat bersembunyi di Gua Tsur dari pengejaran penduduk Mekah.
8. Menyembuhkan tangan wanita yang lumpuh dengan tongkatnya.
9. Menyambung tangan Badui yang putus yang dipotongnya sendiri setelah menampar Muhammad.
10. Mendoakan supaya Kerajaan Kisra hancur, kemudian do’a tersebut dikabulkan.
11. Mendoakan Ibnu Abbas menjadi orang yang faqih dalam agama Islam.


Hal Ghaib dan Ramalan.
1. Mengetahui siksa kubur dua orang dalam makam yang dilewatinya karena dua orang tersebut selalu shalat dalam keadaan kotor karena kencingnya selalu mengenai pakaian shalat.
2. Mengetahui ada seorang Yahudi yang sedang disiksa dalam kuburnya.
3. Meramalkan seorang istrinya ada yang akan menunggangi unta merah, dan disekitarnya ada banyak anjing yang menggonggong dan orang tewas. Hal itu terbukti pada Aisyah pada saat Perang Jamal di wilayah Hawwab yang mengalami kejadian yang diramalkan Muhammad.
4. Meramalkan istrinya yang paling rajin bersedekah akan meninggal tidak lama setelahnya dan terbukti dengan meninggalnya Zainab yang dikenal rajin bersedekah tidak lama setelah kematian Muhammad.
5. Meramalkan Abdullah bin Abbas akan menjadi “bapak para khalifah” yang terbukti pada keturunah Abdullah bin Abbas yang menjadi raja-raja kekhalifahan Abbasiyah selama 500 tahun.
6. Meramalkan umatnya akan terpecah belah menjadi 73 golongan.

Mukjizat Terbesar Nabi Muhammad S.A.W.
Membelah bulan dua kali untuk membuktikan kenabiannya pada penduduk Mekkah.
Isra ke Masjidil Aqsa dari Masjidil Haram lalu Mi’raj ke Sidratul Muntaha dari Baitul Maqdis tidak sampai satu malam pada tanggal 27 Rajab tahun 11 Hijriah.
Menerima Al-Qur’an sebagai Firman Tuhan terakhir padahal ia seorang yang buta huruf.

Berbagai sumber

Gambaran sosok Nabi Muhammad S.A.W



Banyak orang bertanya: Seperti apakah Nabi saw itu, bagaimana gambaran beliau secara jasmaniah, bagaimana penampilannya, bagaimana duduknya, bangunnya, berjalannya, makannya atau tidurnya?

Memang, sebahagian besar sahabat hanya menggambarkan sebagian saja dari pertemuannya yang mengesankan dengan sang Nabi. Ada yang terpesona dengan keindahan wajahnya sampai bertanya, “Manakah yang lebih tampan, engkau atau Yusuf?” Nabi menjawab dengan tersenyum: “Yusuf lebih tampan tapi aku lebih manis!” Ada yang terpesona melihat wibawanya sampai tubuhnya berguncang. Nabi saw menghiburnya: “Tenang, tenang. Aku ini manusia biasa saja, yang suka makan daging.” Ada yang menceritakan pengalamannya ketika bersentuhan tangan dengannya, “Tidak pernah aku mencium wewangian apa pun yang lebih harum dari Rasulullah. Tidak pernah aku menyentuh sutra apa pun yang lebih lembut dari telapak tangan Rasulullah.” Sahabat yang lain bercerita, “Aku mengambil kedua tangan Nabi dan meletakkannya pada wajahku. Tiba-tiba aku merasakan tangannya lebih sejuk dari salju dan lebih wangi dari kesturi” (Baca Al-Husayn bin Mas’ud al-Baghawi, Al-Anwâr fi Syamâil al-Nabiyy al-Mukhtâr).


Berikut ini, saya akan menyampaikan kepada Anda profil Rasulullah yang lebih komprehensi dari laporan para sahabat tadi. Tugas Anda dan saya ialah memasukkan uraian di bawah dalam bayangan indah di benak kita. Al-Hasan bin Ali, cucu Nabi yang pernah hidup bersama Nabi meminta pamannya dari pihak ibu untuk menceritakan Nabi kepada kita:

“Saya bertanya kepada paman saya, Hind bin Abi Halah- yang selalu berbicara tentang Nabi yang mulia- untuk menceritakan kepadaku berkenaan dengan Nabi saw agar kecintaanku kepadanya bertamb ah. Ia berkata : Nabi Allah sangat berwibawa dan sangat dihormati. Wajahnya bersinar seperti purnama. Ia lebih tinggi dari orang-orang pendek dan lebih pendek dari orang-orang jangkung. Kepalanya agak besar dengan rambut yang ikal. Bila rambutnya itu bisa disisir, ia pasti menyisir rambutnya. Kalau rambutnya tumbuh panjang, ia tidak akan membiarkannya melewati daun telinganya. Kulitnya putih dengan dahi yang lebar. Kedua alisnya panjang dan lebat tapi tidak bertemu. Di antara kedua alisnya ada pembuluh darah melintang yang tampak jelas ketika beliau marah. Ada seberkas cahaya yang menyapu tubuhnya dari bawah ke atas, seakan-akan mengangkat tubuhnya. Jika orang berjumpa dengannya dan tidak melihat cahaya itu, orang mungkin menduga dia mengangkat kepalanya karena sombong.

Janggutnya pendek dan tebal; pipinya halus dan lebar. Mulutnya lebar dengan gigi-gigi yang jarang dan bersih. Di atas dadanya ada rambut yang sangat halus, lehernya seperti batang perak murni yang indah. Tubuhnya serasi , (semua anggota badannya sangat serasi dengan ukuran anggota badan lainnya). Perut dan dadanya sejajar. Bahu-bahunya lebar, sendi-sendi anggota badannya gempal. Dadanya bidang. Bagian tubuhnya yang tidak tertutup pakaian bersinar terang. Seberkas garis rambut yang tipis memanjang dari dadanya ke pusarnya. Di luar itu dada dan perutnya tidak berbulu sama sekali. Lengan, bahu, dan pundaknya berbulu. Lengannya panjang dan telapak tangannya lebar. Tangan dan kakinya tebal dan kekar. Jari jemarinya panjang. Pertengahan telapak kakinya melengkung tidak menyentuh tanah. Air tidak membasahinya. Ketika ia berjalan, ia mengangkat kakinya dari tanah dengan dada yang dibusungkan. Langkah-langkahnya lembut. Ia berjalan cepat seakan-akan menuruni bukit. Bila ia berhadapan dengan seseorang, ia hadapkan seluruh tubuhnya, bukan hanya kepalanya saja. Matanya selalu merunduk. Pandangannya ke arah bumi lebih lama dari pandangannya ke atas langit. Sekali-kali ia memandang dengan pandangan sekilas. Ia selalu menjadi orang pertama yang mengucapkan salam kepada orang yang ditemuinya di jalan.

Kemudian dia berkata: “Ceritakan kepadaku cara bicaranya.”
Ia berkata:”Ia selalu tampak sendu, selalu merenung dalam dan tidak pernah tenang. Ia banyak diamnya. Ia tidak pernah berbicara yang tidak perlu. Ia memulai dan menutup pembicaraannya dengan sangat fasih. Pembicaraannya singkat dan padat, tanpa kelebihan kata-kata dan tidak kekurangan rincian yang diperlukan. Ia berbicara lembut, tidak pernah kasar atau menyakitkan. Ia selalu menganggap besar anugrah Tuhan betapa pun kecilnya. Ia tidak pernah mengeluhkannya. Ia juga tidak pernah mengecam atau memuji-muji berlebihan apa pun yang ia makan.

Dunia dan apa pun yang ada padanya tidak pernah membuatnya marah. Tetapi jika hak seseorang dirampas, ia akan sangat murka sehingga tidak seorang pun mengenallinya lagi dan tidak ada satu pun yang dapat menghalanginya sampai ia mengembalikan hak itu kepada yang punya. Ketika ia menunjuk sesuatu, ia menunjuk dengan seluruh tangannya. Ketika ia terpesona, ia membalikkan tangannya ke bawah. Ketika Ia berbicara terkadang ia bersidekap atau merapatkan telapak tangan kanannya pada punggung ibu jari kirinya. Ketika ia marah, ia palingkan wajahnya. Ketika ia tersinggung, ia merunduk. Ketika ia tertawa, gigi-giginya tampak seperti untaian butir-butir hujan es. Imam Hasan berkata: “Saya menyembunyikan berita ini dari Imam Husein sampai suatu saat saya menceritakan kepadanya. Ternyata ia sudah tahu sebelumnya. Kemudian aku bertanya kepadanya tentang berita ini. Ternyata ia telah bertanya kepada ayahnya tentang Nabi saw, di dalam dan di luar rumah, cara duduknya dan penampilannya, dan ia menceritakan semuanya.

Imam Husein berkata: ”Aku bertanya kepada ayahku tentang perilaku Nabi saw ketika ia memasuki rumahnya. Ayahku berkata: ”Ia masuk ke rumah kapan saja ia inginkan. Bila ia berada di rumah ia membagi waktunya menjadi tiga bagian, sebagian untuk Allah, sebagian untuk keluarganya dan sebagian lagi untuk dirinya. Kemudian dia membagi waktunya sendiri antara dirinya dengan orang lain; satu bagian khusus untuk sahabatnya yang khusus dan bagian lainnya untuk umum. Ia tidak menyisakan waktunya untuk kepentingan dirinya. Termasuk kebiasaanya pada bagian yang ia lakukan untuk orang lain ialah mendahulukan atau menghormati orang-orang yang mulia dan ia menggolongkan manusia berdasarkan keutamaannya dalam agama. Di antara sahabatnya ada yang mengajukan satu keperluan, dua keperluan atau banyak keperluan lain. Ia menyibukkan dirinya dengan keperluan mereka. Jadi ia menyibukkan dirinya untuk melayani mereka dan menyibukkan mereka dengan sesuatu yang baik bagi mereka.

Ia sering menanyakan keadaan sahabatnya dan memberitahukan kepada mereka apa yang patut mereka lakukan: “Mereka yang hadir sekarang ini harus memberitahukan kepada yang tidak hadir. Beritahukan kepadaku orang yang tidak sanggup menyampaikan keperluannya kepadaku. Orang yang menyampaikan kepada pihak yang berwewenang keluhan seseorang yang tidak sanggup menyampaikannya, akan Allah kukuhkan kakinya pada hari perhitungan.” Selain hal-hal demikian tidak ada yang disebut-sebut di hadapannya dan tidak akan diterimanya. Mereka datang menemui beliau untuk menuntut ilmu dan kearifan. Mereka tidak bubar sebelum mereka menerimanya. Mereka meninggalkan majlis nabi sebagai para pembimbing untuk orang-orang di belakangnya.

Saya bertanya kepadanya tentang tingkah-laku Nabi yang mulia di luar rumahnya. Ia menjawab: “Nabi itu pendiam sampai dia merasa perlu untuk bicara. Ia sangat ramah dengan setiap orang. Ia tidak pernah mengucilkan seorang pun dalam pergaulannya. Ia menghormati orang yang terhormat pada setiap kaum dan memerintahkan mereka untuk menjaga kaumnya. Ia selalu berhati-hati agar tidak berperilaku yang tidak sopan atau menunjukkan wajah yang tidak ramah kepada mereka. Ia suka menanyakan keadaan sahabat-sahabatnya dan keadaan orang-orang di sekitar mereka, misalnya keluarganya atau tetangganya. Ia menunjukkan yang baik itu baik dan memperkuatnya. Ia menunjukkan yang jelek itu jelek dan melemahkannya. Ia selalu memilih yang tengah-tengah dalam segala urusannya.

Ia tidak pernah lupa memperhatikan orang lain karena ia takut mereka alpa atau berpaling dari jalan kebenaran. Ia tidak pernah ragu-ragu dalam kebenaran dan tidak pernah melanggar batas-batasnya. Orang-orang yang paling dekat dengannya adalah orang-orang yang paling baik. Orang yang paling baik, dalam pandangannya, adalah orang yang paling tulus menyayangi kaum muslimin seluruhnya. Orang yang paling tinggi kedudukannya di sisinya adalah orang paling banyak memperhatikan dan membantu orang lain.

Ia berkata: kemudian aku bertanya kepadanya tentang caranya ia duduk. Ia menjawab: Ia tidak pernah duduk atau berdiri tanpa mengingat Allah. Ia tidak pernah memesan tempat hanya untuk dirinya dan melarang orang lain duduk di situ. Ketika ia datang di tempat pertemuan, ia duduk di mana saja tempat tersedia. Ia juga menganjurkan orang lain untuk berbuat yang sama. Ia memberikan tempat duduk dengan cara yang sama sehingga tidak ada orang yang merasa bahwa orang lain lebih mulia ketimbang dia. Ketika seseorang duduk di hadapannya, ia akan tetap duduk dengan sabar sampai orang itu berdiri dan meninggalkannya. Jika orang meminta sesuatu kepadanya, ia akan memberikan tepat apa yang ia minta. Jika ia tidak sanggup memenuhinya, ia akan mengucapkan kata-kata yang membahagiakannya. Semua orang senang pada akhlaknya sehingga ia seperti ayah bagi mereka dan semua ia perlakukan dengan sama.

Majlisnya adalah majlis kesabaran, kehormatan, kejujuran dan kepercayaan. Tidak ada suara keras di dalamnya dan tidak ada tuduhan-tuduhan yang buruk. Tidak ada kesalahan orang yang diulangi lagi di luar majlis. Mereka yang berkumpul dalam pertemuan memperlakukan sesamanya dengan baik dan mereka terikat satu sama lain dalam kesalehan. Mereka rendah hati, sangat menghormati yang tua dan penyayang pada yang muda, dermawan kepada yang fakir dan ramah pada pendatang dari luar.

Aku bertanya kepadanya bagaimana ia bergaul dengan sahabat-sahabatnya. Ia menjawab: “ Ia ceria, selalu lembut hati, dan ramah. Ia tidak kasar dan tidak berhati keras. Ia tidak suka membentak-bentak. Ia tidak pernah berkata kotor, tidak suka mencari-cari kesalahan orang, juga tidak suka memuji-muji berlebihan. Ia mengabaikan apa yang tidak disukainya dalam perilaku orang begitu rupa sehingga orang tidak tersinggung dan tidak putus asa. Ia menjaga dirinya untuk tidak melakukan tiga hal: bertengkar, banyak omong, dan berbicara yang tidak ada manfaatnya. Ia juga menghindari tiga hal dalam hubungannya dengan orang lain: ia tidak pernah mengecam orang; ia tidak pernah mempermalukan orang; dan ia tidak pernah mengungkit-ungkit kesalahan orang. Ia tidak pernah berkata kecuali kalau ia berharap memperoleh anugrah Tuhan. Bila ia berbicara, pendengarnya menundukkan kepalanya, seakan-akan burung bertengger di atas kepalanya. Baru kalau ia diam, pendengarnya berbicara. Mereka tidak pernah berdebat di hadapannya. Jika salah seorang di antara mereka berbicara, yang lainnya mendengarkannya sampai ia selesai. Mereka bergiliran untuk berbicara di hadapannya. Ia tertawa jika sahabatnya tertawa; ia juga terkagum-kagum jika sahabatnya terpesona. Ia sangat penyabar kalau ada orang baru bertanya atau berkata yang tidak sopan, walaupun sahabat-sahabatnya keberatan. Ia biasanya berkata, “Jika kamu melihat orang yang memerlukan petolongan, bantulah ia.” Ia tidak menerima pujian kecuali dari orang yang tulus. Ia tidak pernah menyela pembicaraan orang kecuali kalau orang itu melampaui batas. Ia menghentikan pembicaraannya atau ia berdiri meninggalkannya.

Kemudian aku bertanya kepadanya tentang diamnya Nabi saw. Ia berkata: Diamnya karena empat hal; karena kesabaran, kehati-hatian, pertimbangan, dan permenungan. Berkaitan dengan pertimbangan, ia lakukan untuk melihat dan mendengarkan orang secara sama. Berkaitan dengan permenungan, ia lakukan untuk memilah yang tersisa (bermanfaat) dan yang binasa (yang tidak bermanfaat). Ia gabungkan kesabaran dengan lapang-dada. Tidak ada yang membuatnya marah sampai kehilangan kendali diri. Ia berhati-hati dalam empat hal: dalam melakukan perbuatan baik sehingga orang dapat menirunya; dalam meninggalkan keburukan sehingga orang berhenti melakukannya; dalam mengambil keputusan yang memperbaiki umatnya; dan dalam melakukan sesuatu yang mendatangkan kebaikan dunia dan akhirat. “ (Ma’âni al-Akhbâr 83; ‘Uyûn al-Akhbâr al-Ridha 1:246; Ibn Katsir, Al-Sîrah al-Nabawiyyah, 2:601; lihat Thabathabai, Sunan al-Nabi saw 102-105). (Dari Jalaluddin Rakhmat, “The Road to Muhammad”)

Copy of: http://moeflich.wordpress.com

Keagungan dan Kemuliaan Seorang Muhammad



Kalau ada pakaian yang koyak, Rasulullah menambalnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.

Setiap kali pulang ke rumah, bila dilihat tiada makanan yang sudah siap di masak untuk dimakan, sambil tersenyum baginda menyingsing lengan bajunya untuk membantu isterinya di dapur.

Sayidatina ‘Aisyah menceritakan: ”Kalau Nabi berada di rumah, beliau selalu membantu urusan rumahtangga.

Jika mendengar azan, beliau cepat-cepat berangkat ke masjid, dan cepat-cepat pulang kembali sesudah selesai sembahyang.”

Pernah baginda pulang pada waktu pagi. Tentulah baginda amat lapar waktu itu. Tetapi dilihatnya tiada apa pun yang ada untuk sarapan. Yang mentah pun tidak ada karena Sayidatina ‘Aisyah belum ke pasar. Maka Nabi bertanya,
“Belum ada sarapan ya Khumaira?” (Khumaira adalah panggilan mesra untuk Sayidatina ‘Aisyah yang berarti ‘Wahai yang kemerah-merahan’)

Aisyah menjawab dengan agak serba salah, “Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.” Rasulullah lantas berkata,
”Kalau begitu aku puasa saja hari ini.” tanpa sedikit tergambar rasa kesal di wajahnya.

Pernah baginda bersabda, “sebaik-baik lelaki adalah yang paling baik dan lemah lembut terhadap isterinya.”

Prihatin, sabar dan tawadhuknya baginda sebagai kepala keluarga.

Pada suatu ketika baginda menjadi imam solat.....

Pada suatu ketika baginda menjadi imam solat Dilihat oleh para sahabat, pergerakan baginda antara satu rukun ke satu rukun yang lain amat sukar sekali. Dan mereka mendengar bunyi menggerutup seolah-olah sendi-sendi pada tubuh baginda yang mulia itu bergeser antara satu sama lain. Sayidina Umar yang tidak tahan melihat keadaan baginda itu langsung bertanya setelah selesai bersembahyang :
“Ya Rasulullah, kami melihat seolah-olah tuan menanggung penderitaan yang amat berat, tuan sakitkah ya Rasulullah?”
“Tidak, ya Umar. Alhamdulillah, aku sehat dan segar”
“Ya Rasulullah… mengapa setiap kali tuan menggerakkan tubuh,
kami mendengar seolah-olah sendi bergesekan di tubuh tuan?
Kami yakin engkau sedang sakit…”
desak Umar penuh cemas.

Akhirnya Rasulullah mengangkat jubahnya. Para sahabat amat terkejut. Perut baginda yang kempis, kelihatan dililiti sehelai kain yang berisi batu kerikil, buat menahan rasa lapar. Batu-batu kecil itulah yang menimbulkan bunyi-bunyi halus setiap kali bergeraknya tubuh baginda.

“Ya Rasulullah! Adakah bila tuan menyatakan lapar dan tidak punya makanan, kami tidak akan mendapatkannya buat tuan?”

Lalu baginda menjawab dengan lembut, ”Tidak para sahabatku. Aku tahu, apa pun akan engkau korbankan demi Rasulmu. Tetapi apakah akan aku jawab di hadapan ALLAH nanti, apabila aku sebagai pemimpin, menjadi beban kepada umatnya?” “Biarlah kelaparan ini sebagai hadiah ALLAH buatku, agar umatku kelak tidak ada yang kelaparan di dunia ini lebih-lebih lagi tiada yang kelaparan di Akhirat kelak.”

Baginda pernah tanpa rasa canggung sedikitpun makan di sebelah seorang tua yang penuh kudis, miskin dan kotor.
Hanya diam dan bersabar bila kain rida’nya direntap dengan kasar oleh seorang Arab Badwi hingga berbekas merah di lehernya.

Dan dengan penuh rasa kehambaan baginda membasuh tempat yang dikencingi si Badwi di dalam masjid sebelum menegur dengan lembut perbuatan itu.

Kecintaannya yang tinggi terhadap ALLAH swt dan rasa kehambaan dalam diri Rasulullah saw menolak sama sekali rasa ketuanan.

Anugerah kemuliaan dari ALLAH tidak dijadikan sebab untuk merasa lebih dari yang lain, ketika di depan umum maupun dalam keseorangan.

Ketika pintu Syurga telah terbuka, seluas-luasnya untuk baginda, baginda masih berdiri di waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah, hingga pernah baginda terjatuh, lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. Fisiknya sudah tidak mampu menanggung kemahuan jiwanya yang tinggi.

Bila ditanya oleh Sayidatina ‘Aisyah, “Ya Rasulullah, bukankah engkau telah dijamin Syurga? Mengapa engkau masih bersusah payah begini?”

Jawab baginda dengan lunak, “Ya ‘Aisyah, bukankah aku ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya aku ingin menjadi hamba-Nya yang bersyukur.”

Rasulullah s. a. w. bersabda, “Sampaikan pesanku walau sepotong ayat”

Mukjizat - Al-Quran tetap utuh dalam mobil yang terbakar





Subhanallah, inilah sebuah keajaiban dari Allah yang ditampakkan kepada Hamba-hambaNya. Sebuah Al Qur’an mungil tetap utuh dalam sebuah mobil yang terbakar habis. Kejadian ini terjadi di Jazirah Arab, namun tidak diketahui secara pasti di mana tempatnya. Yang jelas inilah sebuah kekuasaan Allah yang dinampakkan kepada Manusia. Nikmat mana lagi yang masih engkau dustakan wahai manusia?? (Q.S. Ar Rahman : 1-78). Inilah gambar-gambar dari mobil yang terbakar habis sementara Al Qur’an masih utuh di dalamnya.









Perahu Nabi Nuh AS Telah Ditemukan Melalui Penelitian Ilmiah

Umat Nabi Nuh A.S yang ditenggelamkan oleh Allah SWT karena kedurhakaannya seperti dikisahkan dalam Al-Qur’an, sudah menemukan pembuktian kebenarannya secara ilmiah. Sejak tahun 1949, sudah ditemukan lokasinya dan kemudian dilakukan penggalian oleh penelitian tim antropolog yang dipimpin oleh Prof. Ron Wyatt di Turki sejak tahun 1977. Ini adalah sebagian foto-fotonya. ENJOY IT!!


1. Awal Penemuan

Pemotretan awal oleh Angkatan Udara AS di tahun 1949 tentang adanya benda aneh di atas Gunung Ararat-Turki, dengan ketinggian 14.000 feet (sekitar 4.600 meter)




Kemudian, awal tahun 1960, berita dalam Life Magazine: Pesawat Tentara Nasional Turki menangkap sebuah benda mirip perahu di puncak gunung Ararat yang panjangnya 500 kaki (150 meter) yang diduga perahu Nabi Nuh AS (The Noah’s Ark)






2. Foto-foto tahun 1999-2000

Seri pemotretan oleh Penerbangan AS IKONOS tahun
1999-2000 tentang dugaan adanya perahu di Gunung Ararat yang tertutup salju.




3. Peta Lokasi Perahu Nabi Nuh AS



4. Tuuh … Perahu Nabi Nuh di atas Gunung Arafat. Jelas kan??





5. Situs Perahu Nabi Nuh sebelum dibersihkan




6. Pengukuran di Atas Perahu





7. Struktur Perahu menurut para arkeolog yang menemukannya





8. Ini dia lebih jelasnya





9. Setelah dibersihkan, beginilah bentuk Asli Perahu Nabi Nuh AS yang kuno tapi canggih. Di dalam perahu inilah sedikit umat Nabi Nuh AS diselamatkan Allah SWT dari banjir dahsyat setinggi gunung dan ratusan pasang binatang ikut serta didalamnya.




10. Gambaran suasana terjadinya banjir dalam Injil yang terjadi pada tahun 1300 BC (Sebelum Masehi). Sekitar 25 tahun sebelum zaman Nabi Musa AS atau 1.300 tahun sebelum kelahiran Nabi Isa AS. Lihat perbandingan ukuran perahu dengan Pesawar Modern Jumbo 747.



SMEOGA BERMANFAAT DAN MENAMBAH KEYAKINAN KITA AKAN KEBENARAN ADANYA NABI-NABI UTUSAN ALLAH SWT.
sumber: http://moeflich.wordpress.com

06 Mei 2010

Di Sumbar, Nilai UN SMP/MTs Memuaskan

Dari 80.978 siswa SMP/MTs dan SMP Terbuka peserta Ujian Nasional (UN) 2010 Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), 12.195 siswa tak lulus.
“Peserta yang gagal akan mengkuti UN ulangan pada 7-20 Mei 2010. Kelulusan peserta UN SMP/MTs/SMP Terbuka di Sumbar tercatat 84,94 persen dari total peserta 80.978,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Pemuda Olahraga (Disdikpora) Sumbar, Burhasman Bur, seperti disampaikan Kepala Seksi Kurikulum SMP/MTs dan SMP Terbuka, Elwinetri kepada wartawan di Padang, Kamis (6/5/2010).
Ia mengatakan, nilai rata-ratanya 28,03 persen dengan empat mata pelajaran. Nilai rata-rata yang diraih peserta UN Sumbar di atas nilai rata-rata nasional, karena rinciannya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia (BI), 7,2, Bahasa Inggris, 6,64, Matematika 7,06, dan IPA 7,9 sehingga mencapai total rata-ratanya 28,03 persen.
Bahkan, kata Elwinetri, peserta UN Sumbar yang mendapatkan nilai 10 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tercatat delapan orang, di mata pelajaran Bahasa Inggris delapan orang, Matematika sebanyak 113 orang, sedangkan untuk mata pelajaran IPA mencapai 135 orang se-Sumbar.
“Kita berharap Pemkab/Pemkot di Sumbar memberikan reward kepada siswa yang meraih nilai 10 pada mata pelajaran tersebut, guna memberikan motivasi terhadap pelajar,” ujarnya.


Lebih jauh Elwinetri merinci, untuk nilai rata-rata per mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia 7,26, Bahasa Inggris 6,65, Matematika 7,06 dan IPA 7,10 sehingga total nilai rata-rata kelulusan khusus SMP 28,08 persen.
Selanjutnya, untuk presentase nilai rata-rata MTs sebesar 27,93 persen dengan rincian Bahasa Indonesia 7,14, Bahasa inggris 6,62, Matematika 7,67 dan IPA 7,5.
Sementara untuk SMP Terbuka nilai rata-rata mata pelajaran Bahasa Indonesi, 6,54, Bahasa Inggeris 6,10, Matematika 6,27 dan IPA 6,72 sehingga total nilai rata-rata kelulusan 24,93 persen dengan jumlah peserta UN tercatat 216 orang dari 11 sekolah.
Kesempatan itu, disebutkan kabupaten dan kota yang meraih rengking pertama pada hasil kelulusan UN SMP/MTs/SMP Terbuka, yakni Kota Padang dengan kelulusan 30, 72 persen, disusul rengking ke dua Kabupaten Pasaman Barat dengan kelulusan 30,31 persen dan urutan ke tiga Kota Bukittinggi 29,65 persen.
“Secara nasional ada 16 dari 33 provinsi yang tidak berhasil dalam pelaksanaan UN sehingga dipanggil Kemendiknas, namun syukur Sumbar tidak termasuk pada posisi tersebut,” kata Elwinetri.
Menyinggung total nilai rata-rata hasil UN SMP/MTs/SMP Terbuka tercatat 91,04 persen dari total peserta sebanyak 72.620 orang dengan total nilai rata-rata 28,99 persen dan rinciannya untuk Bahasa Indonesia 7,32, Bahasa Inggeris 7,13, Matematika 7,22 dan IPA 7,25.
“Kita tak bisa perbandingkan hasil UN pada 2009 dengan tahun ini karena jumlah pesertanya berbeda,” ujarnya.

Sumber http://www.surya.co.id

Angka 7 adalah ......



Data angka membuktikan bahwa Quran tidak berubah dan diselewengkan. Beberapa orang percaya bahwa Quran, yang ada di tangan kita hari ini tidak lengkap dan mengandung sejumlah besar ayat-ayat yang disembunyikan ... Dapatkah bahasa angka untuk membuktikan keyakinan yang keliru ini ?....
Beberapa menyatakan bahwa Quran Utsmani, semoga Allah meridhainya bahwa Ia telah membakar banyak ayat Al Quran ketika dia mengumpulkan Al Qur’an. Mereka mengatakan; Utsman telah membakar segala sesuatu yang tidak sesuai dengan ide-ide dan pendapatnya ... Dan oleh karena itu Al Quran kehilangan banyak Firman Tuhan, Apakah pandangan ini benar? Bisakah angka-angka membuktikan bahwa Qur'an sesuai keasliannya dan lengkap seperti diungkapkan oleh Allah, tanpa penambahan dan pengurangan?

Pada artikel ini kita tidak akan menggunakan retorika, tapi kita akan menggunakan bahasa angka-angka yang akan menjawab bagi siapapun yang menolak atau meragukannya. Anggapan bahwa Al Qur’an telah diselewengkan dan dikurangi berarti akan merubah jumlah angka-angka yang akan dibuktikan.

Jika kami menemukan bahwa jumlah ayat, surat dan kata-kata sesuai dengan perhitungan yang detail, hal itu menunjukkan bahwa Quran adalah lengkap, seperti yang dijelaskan oleh Allah. Allah berfirman: (Tidak terdapat kesalahan di depan maupun dibelakang. Ia diturunkan oleh Dzat yang maha perkasa lagi bijaksana (Fushshilat: 42). Ini adalah bukti firman Allah: “Kamilah yang menurunkan Al Qur’an dan kamilah yang menjaganya” (Al Hadid: 9)

Apa yang cocok untuk urutan angka keajaiban ini ???????


Tujuh (7) adalah angka yang memiliki nilai tersendiri dalam Al Qur’an. Ia disebut sebagai As Sab’u Al Masani (tujuh ayat yang senantiasa di ulang-ulang sepanjang zaman) dialah al Fatihah. Thowaf di Kabah juga dilaksanakan tujuh kali putaran. Sujud, juga harus bersentuhan tujuh anggota badan, setiap atom dari atom-atom alam semesta terdiri dari tujuh lapisan. Tanah dimana kita hidup terdiri dari tujuh lapisan, langit diatas kita juga terdiri dari tujuh tingkat, bilangan hari juga ada tujuh hari, dan masih banyak lagi misteri tentang bilangan tujuh.

Dalam sebuah ayat: (dan kemudian berbalik ke langit dan membuat mereka tujuh langit, dan Dia maha mengetahui atas segala sesuatu [Al-Baqarah: 29].

Saudara saya ajak untuk merenungkan angka tujuh. Angka ini punya kaitan dengan keajaiban Al Qur’an. Dan menunjukkan Al Qur’an adalah mukjizat terbesar. Ia tidak di tambah dan tidak di kurangi, baik ayat maupun hurufnya.

Kita semua tahu bahwa jumlah ayat-ayat Al-Qur'an adalah Surah 114, dan jumlah ayat-ayat Al-Qur'an adalah ayat 6.666. Dan tentu saja bergantung pada Al-Quran yang ada di tangan kami, sebuah Quran Madinah. Turunnya Al Quran adalah 23 tahun.

Apa kaitannya angka tujuh dengan angka-angka diatas???

"Allah menurunkan Al-Qur'an 114 surat dalam 23 tahun.

angka yang dihasilkan dari deretan 23 dan 114 = 23.114 jumlah ini merupakan kelipatan dari tujuh (7) di kedua arah.

Ketika kita membaca angka dari kiri ke kanan adalah 23.114 = 7 × 3.302

Ketika kita membaca nomor dari kanan ke kiri adalah 41.132 = 7 × 5.876

Oke, dalam penemuan selanjutnya: "Allah menurunkan ayat-ayat Alquran 6.236 dalam 23 tahun.

Angka 23, 6.236 dan output dari deretan angka-angka ini adalah 236.236 yang merupakan kelipatan tujuh di kedua arah juga.

Ketika kita membaca angka dari kiri ke kanan adalah 236.236 = 7 × 33.748

Ketika kita membaca nomor dari kanan ke kiri adalah 632.632 = 7 × 90.376

Oke, kita lanjutkan: bahwa Allah menurunkan Al Qur’an 6.236 ayat dan ditempatkan di 114 surat.

Gabungan dari 6.236 ayat dan 114 surat adalah 1.146.236, sejumlah tempat yang terdiri dari tujuh merupakan kelipatan dari tujuh di kedua arah.

Ketika kita membaca angka dari kiri ke kanan adalah 1146236 = 7 × 163.748

Ketika kita membaca nomor dari kanan ke kiri adalah 6326411 = 7 × 903.773

Dari beberapa data yang saya tulis, dengan bukti yang jelas, apakah Anda masih ragu kalau Al Qur’an adalah bukan mukjizat Nabi Muhammad atau Al Qur’an pernah ditambah atau dikurangi?

Kita semua tahu bahwa ayat pertama dalam Alquran adalah (بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ) dan ayat terakhir dalam Quran adalah (مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ), dari dua ayat ini kita akan mengetahui bahwa setiap huruf dari al Qur’an tidak ada tambahan dan pengurangan. Ini menunjukkan bahwa Al Qur’an dari awal sampai akhir adalah asli dan benar.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Kalau di angkakan, kalimat bismillah… adalah sejumlah 6 (بسم), 3 (الله) ,4 (الرحمن), 6 (الرحيم) , kita dihadapkan dengan nomor: 6.643 dan jumlah ini merupakan kelipatan dari tujuh adalah sama dengan:

6.643 = 7 × 949

Tapi apakah ini suatu kebetulan dan bagaimana untuk memastikan itu bukan suatu kebetulan? Jawabannya adalah bahwa kita beralih ke ayat lain dalam Alquran, dan menulis bahasa kata-kata: مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Tetapi kalau diangkakan, ayat terakhir surat An Nas ini sebagai berikut: 5 1 5 2 atau 5.152 merupakan kelipatan dari tujuh juga, di mana kita dapat mengatakan:

5.152 = 7 × 736

Perhatikan, ayat pertama dan ayat terakhir dari Al Qur’an sama. SUBHANALLAH.

Tapi apakah aturan ini berlaku untuk kata pertama dan kata terakhir dalam Quran?

Kata pertama dalam Quran adalah (بسم) telah diulang dalam Al-Qur'an 22 kali, dan kata terakhir dalam Al-Quran adalah (الناس), telah diulang dalam Al-Quran 241 kali, kata-kata ini dalam angka sebagai berikut: 241 22 dan adalah membentuk untuk memiliki sejumlah 24.122 kelipatan dari tujuh, yaitu:

24.122 = 7 × 3.446

Sesuai Asbabun Nuzul, kata pertama dalam yang turun adalah اقرأ dan kata terakhir (لا يظلمون) yang berarti: (Dan takutlah kalian akan hari ketika kalian akan di kembalikan kepada Allah dan kemudian setiap jiwa akan wafat dan mereka tidak akan dirugikan) [Al-Baqarah: 281], dan ketika mencari kata (اقرأ), kita menemukan itu diulang 3 kali dalam Quran, tetapi firman (يظلمون) terulang 15 kali. Kita menemukan angka-angka yang bahasa kata pertama diulang 15 kali dan kedua 3 kali dan jumlah yang dihasilkan deretan angka-angka ini adalah 315 merupakan kelipatan dari tujuh sebagai berikut:

315 = 7 × 45

Akhirnya, pertama Surah dalam Al-Quran diberi nomor 1 dan Surah terakhir diberi nomor 114, dalam rangka untuk memastikan bahwa tidak ada lebih dan tidak kurang, kita menemukan referensi numerik dalam dua angka 1 dan 114, ketika kita gabungkan, kita mendapatkan nomor baru adalah 114-1 merupakan kelipatan dari angka tujuh juga:

1141 = 7 × 163
لا يأتيه الباطل من بين يديه ولا من خلفه تنزيل من حكيم حميد

(tidak pernah datang dalam Al Qur’an suatu kebatilan, baik dari arah depan maupun belakang. Diturunkan oleh Dzat yang Maha bijaksana lagi Maha terpuji
والله أعلم بالصواب

tambahan keajaiban lagi..
Coba kalau anda punya Al Qur'an, tulis sebuah tabel pada software spread sheet (misalnya Excel).
Tuliskan no. 1 s/d 114 di setiap baris ke bawah dalam satu kolom, dan ikuti tabel berikut ini:
No Surat ! Jenis Angka ! Jumlah Ayat ! Jenis Angka
1 ganjil 7 ganjil
2 genap 286 genap
dan seterusnya.

Kemudian buat klasifikasi:
"Homogen" jika kedua jenis angka yang sebaris sama-sama ganjil atau sama-sama genap.
"Heterogen" jika kedua jenis angka yang sebaris berbeda (ganjil dengan genap).

Kemudian juga jumlahkan No. Surat + Jumlah Ayat dalam kualifikasi "Homogen" dan "Heterogen".

Setelah itu coba di-summary ke bawah, niscaya anda akan dapatkan:
1. Sum "No. Surat" = 6555
2. Sum "Jumlah Ayat" = 6236
3. Sum "Homogen" = 57
4. Sum "Heterogen" = 57 ---> sama dengan item 3
5. Sum "No. Surat + Jumlah Ayat Homogen" = 6236 ---> sama dengan item 2
6. Sum "No. Surat + Jumlah Ayat Heterogen" = 6555 ---> sama dengan item 1

Unik bukan ?
Kebetulan ?????? I don't think so.

Disusun oleh: Abu Raghib Al Bakhtari dalam www.imanicollection.com

04 Mei 2010

Sebab pelangi melengkung adalah ......

Tahukah anda, mengapa Pelangi melengkung ?
Kenapa tidak bulat / persegi atau yang lainnya ?

Pelangi yang indah di langit sedang memanjakan mata kita. Di langit yang masih sejuk akibat tetesan hujan, sungguh sangat membuai hati kita menjadi damai. Tapi pernahkah anda berpikir mengapa pelangi yang indah itu melengkung ?
Kenapa tidak bulat/lurus/persegi dll ?

Pertama-tama titik-titik hujan membiaskan cahaya tampak dan membuat cahaya putih tersebut terpisah menjadi tujuh warna penyusunnya. Merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu adalah warna-warna penyusun warna putih.




Ternyata untuk melihat pelangi yang indah terdapat berbagai syarat. Syarat pertama ialah kita harus membelakangi sumber cahaya saat melihat pelangi. Dalam hal ini, sumber cahaya yang dimaksud ialah matahari. Syarat kedua ini adalah penyebab mengapa pelangi melengkung yaitu kita harus melihat pelangi dari sudut sekitar 40 derajat selain dari sudut ini pelangi tidak akan terlihat dengan baik. Oleh karena itu, pelangi terlihat melengkung di langit luas. Bayangkan dan anda akan mengerti..

GERHANA MATARI DILIHAT DARI ANGKASA